Pekanbaru – Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza menghadapi ancaman serius di tengah agresi Israel yang semakin intens. Dalam 48 jam ke depan, rumah sakit ini diperkirakan akan lumpuh total akibat kekurangan bahan bakar, yang sangat diperlukan untuk mendukung operasional layanan medis.
Direktur Rumah Sakit Indonesia, Mourwan Sultan, menyampaikan kekhawatirannya bahwa jika bahan bakar tidak segera dikirim, layanan medis akan terhenti sepenuhnya. “Rumah Sakit Indonesia menghadapi kekurangan bahan bakar yang parah, yang mengancam bisa menghentikan layanan medis sepenuhnya jika Israel terus mencegah bahan bakar masuk,” ujar Sultan seperti dikutip Anadolu Agency pada Senin (9/9).
Situasi ini semakin diperparah dengan kondisi ruang unit perawatan intensif (ICU) yang telah mencapai kapasitas maksimum. Bangsal-bangsal rumah sakit penuh dengan pasien kritis yang sangat membutuhkan perawatan intensif. Sultan juga mengungkapkan bahwa ruang operasi terus beroperasi tanpa henti, namun tanpa bahan bakar, tindakan medis darurat tidak bisa dilanjutkan.
Krisis yang Menimpa Rumah Sakit di Gaza
Tidak hanya Rumah Sakit Indonesia, rumah sakit lain di Gaza, seperti RS Kamal Adwan, juga menghadapi krisis yang sama. Dalam pernyataan resminya, pihak RS Kamal Adwan menyebut bahwa layanan medis mereka akan berhenti beroperasi dalam 48 jam jika pasokan bahan bakar tidak segera tiba. “Ini menimbulkan ancaman yang signifikan terhadap kehidupan banyak pasien dan korban luka yang saat ini tengah menjalani perawatan,” demikian rilis rumah sakit tersebut.
Krisis bahan bakar ini terjadi akibat blokade ketat yang diberlakukan Israel sejak agresi yang dimulai pada Oktober 2023. Israel melarang masuknya bahan bakar dengan alasan bahwa bahan tersebut dapat disalahgunakan oleh Hamas untuk menyerang Israel. Namun, rumah sakit-rumah sakit di Gaza sangat membutuhkan bahan bakar tersebut untuk tetap menjalankan pelayanan medis.
Dampak Agresi Israel di Gaza
Sejak agresi Israel berlangsung, lebih dari 40.600 warga Palestina dilaporkan tewas, ratusan ribu tempat tinggal hancur, dan jutaan warga terpaksa mengungsi. Puluhan rumah sakit di Gaza juga telah menghentikan operasionalnya akibat kekurangan bahan bakar, memperburuk situasi kemanusiaan di wilayah tersebut. Jika pasokan bahan bakar tidak segera dikirim, kemungkinan besar lebih banyak rumah sakit akan mengalami kelumpuhan total, mengancam nyawa ribuan pasien.